You are currently viewing Raih Ketenangan Jiwa Dengan Berzakat

“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)

Menunaikan Zakat akan menyebabkan suatu keberkahan. Karena dalam hal ini zakat memiliki arti bersih, suci, subur, berkah dan berkembang. Melaksanakan zakat, wujud keimanan pada Allah S.W.T, dengan berzakat, umat Islam tidak mengharapkan imbalan duniawi, melainkan ketenangan hati dan pahala dari Allah S.W.T

Lalu mengapa dengan berzakat bisa membuat jiwa merasa tenang ?

Masalah kesehetan jiwa menjadi perhatian umat manusia dari abad ke abad. Kesehatan jiwa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah rohani yang menghubungkan manusia dengan Allah Maha Pencipta dan bagaimana manusia dengan harta.

Harta yang kita miliki terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan. Karenanya, bila hak itu tidak dikeluarkan maka akan menjadi kotoran sehingga menutupi hati nurani dan akal sehat. Sehingga dengan hati dan akal yang seperti itu akan mengundang sifat kikir atau pelit. Maka bersihkannya dengan berzakat, sehingga timbul ketenangan batin.

Dalam buku Zakat Pembersih Harta dan Jiwa (1992), Zakiah Daradjat membahas hubungan zakat dengan kesehatan mental, karena pada dasarnya harta memang menunjang kehidupan manusia. Sebaliknya, harta dapat berubah menjadi penyebab kegelisahan, perselisihan dan permusuhan.

Namun sebetulnya, bukan harta yang menjadi penyebab. Sebabnya mungkin cara mendapatkan harta itu yang tidak benar, atau sebagian kecil dari harta itu yang sesungguhnya milik orang lain, tidak dikeluarkan.

Disinilah peranan zakat, manfaat zakat bagi penerimanya sudah jelas dan terbukti perintah dari Allah tentang zakat dalam Q.S At-Taubah; 103. Begitu juga sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya yaitu; Fakir, Miskin, Amilin, Muallaf, Riqab, Gharimin, Fi Sabilillah, Ibnu Sabil dan Musafir.

Berzakat dapat melatih umat muslim untuk ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa paksaan dan pamrih sedikitpun maka zakat yang dikeluarkan bisa menjadi media untuk melatih diri menjadi pribadi yang ikhlas dan tulus dalam melakukan kebajikan.

Membayar zakat tidak akan membuat hartamu berkurang, malah kamu akan mendapatkan ketenangan hati dan jiwa dalam menjalani kehidupan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Leave a Reply