You are currently viewing Peran Wanita Dalam Pandangan Islam Sebagai Penompang Negara

Peran Wanita Dalam Pandangan Islam Sebagai Penompang Negara

Oleh :
Evi Nur Latipah
(Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung)

Islam berpandangan bahwa wanita bukan hanya berperan sebagai ibu dan istri tetapi juga perannya sangat penting yaitu sebagai penopang sebuah negara dengan cara mengembangkan potensi yang dimilikinya, memberikan pelayanan dan jasa bagi kemudahan hidup masyarakat baik berupa SDM maupun non SDM.

Kontribusi wanita tidak hanya dibidang pelayanan saja tetapi di bidang Politik, kesehatan, Pendidikan, Sosial Kemasyarakatan. Salah satu contoh pemimpin wanita yang yang berkontribusi kepada negara Sri Mulyani Indrawati (Mentri Keuangan RI) Fatimah Al-Fihri (Pendiri Universitas Pertama di Dunia).

Islam mengajarkan persamaan derajat umat manusia. Tidak ada faktor yang menjadi penyebab lebih tingginya derajat manusia yang satu atas lainnya, kecuali peringkat iman dan ketakwaannya

  • Perempuan berperan sebagai seorang saksi: (Q.S al-Baqarah : 282)
  • Perempuan berperan sebagai kepala negara (Q.S An-Naml : 23)
  • Perempuan berperan sebagai pekerja (QS. An- Nisa : 32)
  • Perempuan berperan sebagai pendidik formal dan non formal (QS. Yusuf : 21)
  • Perempuan berperan sebagai akademisi dan Politisi (QS. Al-Taubah : 71)

Salah satu tugas utama seorang perempuan yaitu mendidik anak-anaknya. Selain itu, di masyarakat dan negara, peran perempuan sama dengan peran laki-laki. Dalam masalah kepempimpinan, bukan hanya laki-laki saja yang memiliki hak untuk memimpin organisasi atau lembaga, perempuan pun memiliki hak tersebut.

Dalam masalah sosial dan politik, laki-laki dan perempuan memiliki hak untuk mengaktualisasikan diri mereka di masyarakat. Mereka memiliki kewajiban untuk saling menolong, bahu membahu untuk melakukan dakwah, gotong royong, dan sebagainya.

Perempuan juga memiliki hak untuk terjun di bidang politik, sama halnya dengan laki-laki. Berbagai peran sosial perempuan sebagaimana yang telah dijelaskan tersebut memperlihatkan bagaimana perempuan memiliki kepribadian yang bertanggung jawab dan kecakapan sosial, itu menunjukkan bahwa kepribadian perempuan yang otentik dapat dijadikan instrument dalam mengubah stigma negatif terhadap perempuan di tengah-tengah masyarakat.

 

Sumber :

https://.ejournal.ac.id

Leave a Reply