You are currently viewing Pemulihan Pascagempa: Lazismu dan Muhammadiyah Lakukan Peletakan Batu Pertama SMP 3 Muhammadiyah Kertasari

BANDUNG, 31 Oktober 2024 – Tanda dimulainya tahap rekonstruksi pascagempa bumi di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, hari ini tampak dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan SMP Muhammadiyah 3 di Kampung Neglasari, Desa Cibereum. Proses rekonstruksi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Muhammadiyah dan Lazismu, termasuk Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Ahmad Dahlan, dan Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, yang menyampaikan dukungan besar mereka untuk pemulihan sekolah dan masyarakat yang terdampak.

Ketua Tim Terpadu Rehab Rekon Gempa Kertasari, Zaini Abdul Malik, mengungkapkan bahwa PWM Jabar membentuk tim khusus untuk mempercepat pemulihan, dengan bantuan dari Lazismu melalui program Indonesia Siaga. Tim ini merencanakan rekonstruksi selama enam bulan, mulai dari perbaikan fisik bangunan hingga mendampingi masyarakat secara psikis dan sosial. “Ada lima ruangan kelas yang terdampak berat, sehingga kita runtuhkan bangunan lama dan membangun ulang tiga ruang kelas sebagai langkah awal. Kami juga rencanakan penambahan ruang terbuka untuk aktivitas siswa yang aman,” ujar Zaini.

Dengan perkiraan biaya Rp 2 miliar, Lazismu berkomitmen menghimpun bantuan dari berbagai sumber. Ahmad Imam Mujadid Rais menegaskan bahwa Muhammadiyah senantiasa hadir bagi masyarakat yang terdampak bencana, bekerja sama untuk memulihkan fasilitas pendidikan dan membantu ekonomi warga. “Lazismu berkolaborasi di semua lini demi kelancaran rekonstruksi ini, termasuk melalui sinergi di Persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.

Ahmad Dahlan, Ketua PWM Jabar, menekankan bahwa gempa ini menguji semangat kebersamaan semua pihak. “Kami hadir bersama, sebagai bagian dari tanggung jawab Muhammadiyah untuk memulihkan masyarakat,” jelasnya. Ahmad juga mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu membangun kembali dunia pendidikan, menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi siswa dan guru.

Yusuf Salim, Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Bandung, turut hadir dan menyampaikan apresiasi mendalam atas ketanggapan Muhammadiyah dalam merespons bencana. “Upacara peletakan batu pertama ini membuktikan pentingnya kerja sama dalam situasi sulit,” katanya. Yusuf juga menyatakan bahwa rekonstruksi ini memberikan harapan bagi sekolah-sekolah terdampak lainnya untuk dapat kembali aktif.

Dengan dimulainya rekonstruksi SMP Muhammadiyah 3, Muhammadiyah berharap langkah ini menjadi simbol kebangkitan bagi warga Kertasari. Di tengah segala tantangan, Muhammadiyah terus menginspirasi dengan dedikasinya dalam memulihkan fasilitas pendidikan dan mendorong kemajuan sosial masyarakat pascagempa.

Leave a Reply