Lazismu Jawa Barat dan Komunitas SAAJA Gelar Pelatihan Kewirausahaan bagi Anak Jalanan di Bandung
Bandung – Sebagai upaya memberdayakan anak-anak jalanan agar memiliki keterampilan yang berguna dan tidak lagi mengandalkan penghasilan di jalanan, Lazismu Jawa Barat bekerja sama dengan Komunitas Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) meluncurkan program pelatihan kewirausahaan yang inovatif. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan bisnis kepada anak-anak jalanan di daerah Kiaracondong, Kota Bandung.
Program ini, yang telah dimulai sejak 9 November 2024, mengajarkan keterampilan membuat produk-produk bernilai ekonomis seperti totebag lukis, gantungan kunci berbahan kawat bulu, dan buket untuk acara-acara khusus. Selain keterampilan produksi, para peserta juga mendapatkan pelatihan teknik pemasaran digital dengan memanfaatkan platform e-commerce. Diharapkan, keterampilan ini dapat membantu mereka mengembangkan kreativitas dan jiwa wirausaha.
Anas Khoirudin, Plt. Manager Program Lazismu Jawa Barat, menyampaikan harapannya bahwa program ini akan mampu menumbuhkan kemandirian ekonomi anak-anak jalanan. “Program pelatihan ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan jiwa wirausaha. Harapannya, ketergantungan mereka untuk mencari penghasilan di jalanan akan berkurang, dan mereka bisa lebih mandiri,” ujar Anas.
Salsa, Koordinator Komunitas SAAJA, menambahkan bahwa program ini juga memberikan pendampingan khusus karena perubahan perilaku anak jalanan membutuhkan waktu dan kesabaran. “Mereka masih terbawa pola hidup jalanan, sehingga dibutuhkan kesabaran ekstra dalam mendampingi. Namun, dengan pelatihan yang sabar dan terstruktur, kami optimis anak-anak ini akan memiliki alternatif yang lebih baik daripada kembali ke jalanan,” jelasnya.
Program ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, mulai dari identifikasi kebutuhan, persiapan alat dan bahan, pelaksanaan pelatihan yang dibagi menjadi tiga kelompok, hingga evaluasi. Pada setiap tahap, Lazismu Jawa Barat mendukung penuh dengan menyediakan bahan baku untuk pelatihan. Dalam jangka panjang, mereka berharap para peserta mampu mengembangkan usaha mereka secara mandiri melalui pemasaran daring maupun jaringan yang disediakan oleh Lazismu.
Dengan adanya program pemberdayaan ini, diharapkan anak-anak jalanan di Kota Bandung tidak hanya memiliki keterampilan yang bernilai ekonomis, tetapi juga dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan berdaya di luar kehidupan jalanan.
*Penulis: Sabit