IKHTIAR KOLEKTIF MUHAMMADIYAH UNTUK MEMBANTU PALESTINA
oleh :
Ariq Maulana Zahran (Mahasiswa UIN Bandung)
Muhammadiyah menyadari sepenuhnya potensi Islam dalam menciptakan peradaban global. Pada Muktamar ke-48 tahun 2022 di Solo, Muhammadiyah mengambil langkah berani
dengan tema “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”. Hasil dari Muktamar ini adalah “Risalah Islam Berkemajuan,” yang menekankan pentingnya pandangan global dalam upaya dakwah Islam. paradigma ini mengusung ide bahwa persaudaraan (ukhuwah) harus diperluas tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi juga dalam dimensi global. Muhammadiyah meyakini bahwa membentuk jaringan global adalah kunci untuk memperkuat semangat solidaritas di kalangan umat Islam, mempromosikan pendekatan moderat (wasathiyah), dan mengaktualisasikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh dunia.
Tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” untuk perayaan Milad ke-111 Muhammadiyah menegaskan komitmen dalam menghadapi tantangan global. Hal ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada agenda nasional, tetapi juga siap untuk menjalankan peran sebagai pemelihara dan pengelola bumi beserta isinya, serta mempertahankan keseimbangan ekosistemnya. Dalam usahanya mengatasi tantangan global ini, Muhammadiyah telah memulai program Muhammadiyah Aid sebagai tindakan konkret dalam masalah-masalah kemanusiaan internasional. Program Muhammadiyah Aid bukan sekadar kata-kata, melainkan inisiatif nyata untuk memberikan bantuan dalam situasi-situasi krisis, termasuk bencana alam, kelaparan, konflik sosial, dan konflik bersenjata di berbagai wilayah dunia.
Muhammadiyah Aid merupakan gabungan dari berbagai komponen yang bekerja bersinergi untuk memastikan efektivitas dan lancarnya pelaksanaan program-program kemanusiaan Muhammadiyah di luar negeri. Salah satu elemen kunci dalam Muhammadiyah Aid adalah LazisMu, yang berperan sebagai lembaga filantropis yang fokus pada penggalangan bantuan dari masyarakat. LazisMu memegang peran penting dalam mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung berbagai program kemanusiaan.
Lembaga Resiliensi Bencana (LRB), atau dikenal secara internasional sebagai Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), adalah elemen lain yang sangat vital dalam Muhammadiyah Aid. MDMC bertanggung jawab sebagai pelaksana lapangan yang menangani kegiatan kemanusiaan di daerah-daerah terdampak oleh bencana atau konflik. Mereka bekerja keras untuk memberikan bantuan, meredakan penderitaan, dan memulihkan kehidupan manusia yang terkena dampak. Selain LazisMu dan MDMC, semua komponen dalam Muhammadiyah Aid berkerja sama untuk mempromosikan Islam sebagai solusi terhadap berbagai masalah global. Muhammadiyah ingin menunjukkan bahwa Islam tidak hanya berkaitan dengan aspek ibadah dan doktrin keagamaan, melainkan juga tentang keterlibatan aktif dalam menciptakan perubahan positif di dunia.
IKHTIAR MENYELAMATKAN SEMESTA
Melalui program Muhammadiyah Aid, Muhammadiyah telah mencatat sejarah dengan tindakan nyata. Mulai dari tahun 2018 hingga saat ini, Muhammadiyah telah mengalokasikan lebih
dari Rp. 40 miliar untuk mendukung berbagai program kemanusiaan di Palestina. Bantuan tersebut disalurkan dalam berbagai bentuk, mulai dari penyediaan barang yang dibutuhkan hingga program-program kemanusiaan yang mendapat prioritas.
Tidak hanya terfokus pada satu wilayah atau konflik saja, Muhammadiyah juga terlibat dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi di Maroko, memberikan bantuan kepada masyarakat Rohingya yang mengalami penderitaan akibat konflik di Myanmar, memberi bantuan kepada korban konflik antara pemerintah Filipina dan MORO, serta memberikan bantuan kepada Nepal yang dilanda gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pada tahun 2015. Semua tindakan ini mencerminkan semangat universal dan kasih sayang terhadap kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh Muhammadiyah.
Muhammadiyah juga memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan fasilitas sosial di Papua, yang tidak kalah penting. Melalui pendirian universitas-universitas berkualitas dan
pembangunan klinik kesehatan, mereka telah membantu masyarakat Papua untuk mendapatkan akses ke pendidikan tinggi dan layanan kesehatan yang lebih baik. Dampak positif dari kontribusi ini termasuk munculnya varian Kristen Muhammadiyah, yang mencerminkan semangat inklusif dan kerjasama yang dianut oleh Muhammadiyah.
Sebagai organisasi Islam yang berbasis di luar negara, Muhammadiyah ingin menunjukkan bahwa organisasi Islam dapat bersifat universal dan moderat dalam menjalankan misi
kemanusiaan. Mereka menyadari bahwa kemanusiaan tidak mengenal batasan geografis atau agama, dan Muhammadiyah telah membuktikan bahwa Islam dapat menjadi sumber kekuatan positif dalam menangani masalah kemanusiaan di seluruh dunia.
Sumber : muhammadiyah.or.id