Zakat bukan hanya fitrah saja, tetapi juga ada Zakat Profesi atau Zakat Penghasilan. Zakat Profesi merupakan zakat yang dikeluarkan per-bulan atau per-tahun saat penghasilan sudah mencapai Nishab (Batas Minimum).
Lalu kenapa Zakat diwajibkan bagi umat Islam?
Allah SWT berfirman,
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian” (Q.S. Adz-Dzariyat: 19)
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik” (Q.S. Al-Baqarah:267)
Begitu juga Rasulullah SAW bersabda,
“Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka dengan kekeringan dan kelaparan.” (HR.Tabrani)
Kewajiban berzakat ini berdasarkan makna Al-Qur’an, disamping itu juga berdasarkan pada tujuan yang disyariatkan zakat seperti untuk membersihkan dan mengembangkan harta serta menolong para mustahik.
Adanya perintah zakat untuk menciptakan rasa sosial dan keadilan, jika petani yang menggarap sawah atau ladang dituntut untuk mengeluarkan zakat setiap panen bila mencapai nishab, maka disektor usaha dan profesi berpenghasilan lebih besarpun harusnya dituntut untuk berzakat juga.
Namun bila penghasilan belum mencapai Nishab, maka tidak diwajib zakatnya. Seseorang baru dibebani zakat penghasilan jika jumlah penghasilan bersih seseorang itu selama 12 bulan mencapai nishab (ukuran) harga 85gram emas 24 karat.
Jika dua hal itu terpenuhi, maka kadar Zakat Penghasilan sendiri ditetapkan sebasar 2,5%.
Hikmah dari zakat yang anda keluarkan sebagai bentuk ke taatan pada perintah Allah SWT dan Rasul, serta menyempurnakan iman kita. Selain itu mendidik menjadi orang yang dermawan, melatih mempunyai sifat pengasih dan penyayang terhadap orang faqir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.
Yuk hitung zakat penghasilanmu di Lazismu Jawa Barat!