You are currently viewing Lazismu dan BKKBN Bersama Warga Renovasi Dua Rumah Rusak di Rancabali, Bantu Cegah Stunting

Lazismu dan BKKBN Bersama Warga Renovasi Dua Rumah Rusak di Rancabali, Bantu Cegah Stunting

BANDUNG — Di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, dua keluarga tinggal di rumah yang sangat rusak dan tidak layak huni. Kondisi rumah Aceng Sutardi di Desa Patengan dan rumah Cunayah di Desa Alamendah sangat memprihatinkan — atap bocor, dinding retak, dan sanitasi buruk. Hal ini sangat berbahaya terutama bagi anak-anak yang rentan mengalami gizi buruk atau stunting.

Meski daerah ini terkenal sebagai kawasan wisata dan pertanian, kenyataannya masih ada warga yang hidup dalam kesulitan. Untuk membantu, Lazismu bersama Kementerian BKKBN menjalankan program Bedah Rumah Keluarga Duafa, bagian dari Gerakan Anti Stunting (Genting).

Ketua RT 02 Kampung Cimanggu, Hendra, mengatakan, “Kondisi rumah Pak Aceng sangat memprihatinkan. Beliau bekerja serabutan di perkebunan kopi dan sayur, dan punya anak balita yang sangat rentan terhadap gizi buruk. Jadi wajar kalau beliau mendapat bantuan.”

Sementara itu, Ketua RT Kampung Cikareo, Cecep Cahya, mengungkapkan, “Rumah Cunayah sudah sangat rapuh, tiang penyangga sudah hampir ambruk. Kami harus membongkarnya total agar keluarga bisa tinggal di tempat yang lebih aman.”

Renovasi rumah dimulai sejak Agustus 2025 dan dijadwalkan selesai pada Oktober 2025. Proses perbaikan meliputi penggantian dinding kayu dengan bangunan permanen, perbaikan atap bocor, serta peningkatan sanitasi. Warga sekitar ikut serta bergotong royong, sementara tukang bangunan lokal dilibatkan sebagai tenaga kerja.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu, Ardi Luthfi Kautsar, menjelaskan, “Rumah yang sehat sangat penting untuk mencegah stunting. Program ini bukan hanya fokus pada pemberian makanan bergizi, tapi juga pada lingkungan tempat tinggal yang mendukung kesehatan keluarga.”

Aceng Sutardi menyampaikan rasa terima kasihnya, “Saya sangat berterima kasih kepada Lazismu dan donatur yang sudah membantu memperbaiki rumah kami. Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga kami.”

Ibu Cunayah juga mengungkapkan kebahagiaannya, “Atap dan dinding rumah sudah lama rusak. Dengan penghasilan serabutan, bantuan ini benar-benar berkah. Apalagi sekarang saya baru saja kedatangan cucu baru, jadi rumah yang nyaman sangat penting.”

Barry Aditya, perwakilan Lazismu Pusat yang ikut melihat langsung renovasi, mengatakan, “Program ini menunjukkan bagaimana intervensi sosial dapat berdampak nyata pada kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.”

Melalui kolaborasi ini, Lazismu dan Kementerian BKKBN terus menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga kurang mampu dan mencegah stunting dengan pendekatan yang menyeluruh.

Leave a Reply